Fakultas Ilmu Komunikasi menyelenggarakan sebuah acara Seminar “Indonesia Advertising Landscape” di gedung Teater pada Rabu, 14 Mei 2014 jam 09.00. Acara ini dihadiri oleh 102 mahasiswa yang tidak hanya berkonsentrasi di bidang Advertising, melainkan dari konsentrasi lainnya.
Seminar menghadirkan satu pembicara utama yaitu Adnan Iskandar selaku Sekretaris Jendral PPPI (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia). Seminar ini untuk pertama kalinya diadakan di Universitas Budi Luhur dan bertujuan sebagai wadah bagi mahasiswa Universitas Budi Luhur khususnya di bidang Advertising.
Dalam seminar ini Adnan Iskandar selaku pembicara, memberikan pengalaman dan cara untuk membuat sebuah iklan agar iklan tersebut layak untuk diperiklankan. Apa sih Advertising? Beberapa mahasiswa yang menghadiri Seminar ini ikut menjawab pertanyaan yang di lontarkan kepada mahasiswa, “Apa sih Advertising? Coba ada yg tau gak? Ujar Adnan Iskandar selaku Sekretaris Jendral PPPI, “sebuah iklan yang di tayangkan untuk memasarkan produk baik di melalui Media Cetak, Televisi maupun Radio” jawab salah satu mahasiswa. Adnan Iskandar berkata hal yang paling penting dalam membuat sebuah iklan adalah “what to say, how to say” yang artinya apa yang akan disampaikan dan bagaimana cara menyampaikkannya, ada beberapa iklan yang tayang di Indonesia maupun di luar Negri gagal dan salah dalam menyampaikan pesannya. Untuk itu dalam membuat iklan yang baik adalah iklan yang di tayangkan tidak terkesan seperti iklan. itulah point-point penting dalam membuat sebuah iklan di dalam Advertising.
Dalam seminar ini Adnan Iskandar menantang para mahasiswa untuk mengikuti Festival Advertising yang ada di 3 kota yaitu Jakarta “Citra Kencana”, Jogyakarta “Pinasthi” dan Semarang “Caraka”. Yuk buat kamu semua khususnya anak Advertising langsung aja apresiasikan karyamu di ajang bergengsi ini dan raih hadiah menarik.
(Marissa Alfira S & Hudan Alamsyah contributed to this report)
Seminar hasil kerjasama Program Studi Ilmu Komunikasi dan Organisasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi (BEM FIKOM dan HIMAKOM).
