Awarding Night Festival Dokumenter Budi Luhur 2018

[:id]

Jakarta, Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM), Universitas Budi Luhur (UBL) menyelenggarakan kembali agenda tahunan yaitu Festival Dokumenter Budi Luhur 2018. Ajang kompetisi film dokumenter ini terbagi menjadi tiga jenis dokumenter yaitu Dokumenter Pendek, Dokumenter Panjang dan Dokumenter 60 Detik, dengan kategori Pelajar, Mahasiswa dan Umum.

Tahun ini Festival Dokumenter Budi Luhur 2018 mengusung kembali tema “Kearifan lokal” dengan tingkat Asia Tenggara Hadir dengan konsep yang lebih luas dan tersegmentasi. Film menceritakan subjek atau objek kearifan lokal baik berkaitan dengan sosial, budaya, adat, lingkungan/alam, pendidikan, kesenian, ekonomi masyarakat maupun pemikiran ke depan sebagai bentuk atau upaya keberlangsungan kearifan lokal dimasyarakat.

Kompetisi ini merupakan penyelenggraan tahun ke-5 dan bersifat Internasional dan telah terkumpul total 300 karya dokumenter dari peserta. Festival Dokumenter Budi Luhur tahun ini terdiri dari pre-event yaitu Screening Karya Pemenang FDBL 2017 yang lalu terselenggara di Perpustakaan Nasional. Dalam rangka mendorong partisipan peserta dari berbagai Negara panitia menyelenggarakan Roadshow di beberapa tempat yaitu Solo, Yogyakarta, Bengkulu dan Mamuju. Festival Dokumenter Budi Luhur juga mengadakan Workshop mengenai film dokumenter di Universitas Budi Luhur. Rangkaian Festival Dokumenter Budi Luhur selanjutnya yaitu screening nominasi karya terbaik juga di selenggarakan di Universitas Budi Luhur.

Sebelum masuk ke tahap 10 besar atau film masuk dalam Screening, para peserta harus berjuang dari kurasi film oleh juri Independent. Sebanyak 113 karya kategori mahasiwa, 77 kategori pelajar, 57 kategori umum, 6 kategori dokumenter panjang, 47 kategori 60 Detik akan diseleksi menjadi 10 besar. Kemudian 10 karya terbaik ini akan dipilih menjadi 5 besar dan nantinya akan kembali diseleksi menjadi juara 1,2, dan 3 oleh juri utama. Juri utama dalam ajang besar ini yaitu Priadi Soefjanto (Fotografer Professional), Gerzon Ayawaila (Guru besar IKJ), Dandhy Laksono (pendiri Watchdoc), IGP Wiranegara (juri FFI dan Eagle Documentary Award), Tonny Trimarsanto (pendiri rumah dokumenter), Naratama Rukmanda (Creative Director VOA), Serta juri tamu Lulu Ratna (co-founder Film Festival Consultant & Short Film Outreach Programmer).

Acara selanjutnya yaitu Screening nominasi karya Festival Dokumenter Budi Luhur, yang akan dilaksanakan pada tanggal 17-18 Desember 2018 di Student Lounge, Universitas Budi Luhur,Pukul 10.00-Selesai, serta mendatangkan film tamu dari East Cinema dengan judul From the edge of sanity yang berasal dari Irak dan DYAB yang berasal Khurdistan Asia Timur.

Setelah terlaksananya acara Screening nominasi karya Festival Dokumenter Budi Luhur, selanjutnya karya nominasi akan masuk ke dewan juri untuk dipilih menjadi 5 karya terbaik yang akan di putar pada Awarding Night yang dilaksanakan pada 20 Desember 2018 di Auditorium Universitas Budi Luhur pukul 19.00 WIB. Awarding Night ini akan dihadiri oleh seluruh dewan juri dan akan ada hiburan-hiburan lainnya. Peserta yang akan hadir diperkirakan sekitar 600 hadirin yang berasal dari perwakilan peserta Festival Dokumenter Budi Luhur, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi dan para tamu undangan. Selain itu, akan dilakukan live streaming dengan Juri Naratama Rukmananda dari VOA Amerika.[:en]

Jakarta, Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM), Universitas Budi Luhur (UBL) menyelenggarakan kembali agenda tahunan yaitu Festival Dokumenter Budi Luhur 2018. Ajang kompetisi film dokumenter ini terbagi menjadi tiga jenis dokumenter yaitu Dokumenter Pendek, Dokumenter Panjang dan Dokumenter 60 Detik, dengan kategori Pelajar, Mahasiswa dan Umum.

Tahun ini Festival Dokumenter Budi Luhur 2018 mengusung kembali tema “Kearifan lokal” dengan tingkat Asia Tenggara Hadir dengan konsep yang lebih luas dan tersegmentasi. Film menceritakan subjek atau objek kearifan lokal baik berkaitan dengan sosial, budaya, adat, lingkungan/alam, pendidikan, kesenian, ekonomi masyarakat maupun pemikiran ke depan sebagai bentuk atau upaya keberlangsungan kearifan lokal dimasyarakat.

Kompetisi ini merupakan penyelenggraan tahun ke-5 dan bersifat Internasional dan telah terkumpul total 300 karya dokumenter dari peserta. Festival Dokumenter Budi Luhur tahun ini terdiri dari pre-event yaitu Screening Karya Pemenang FDBL 2017 yang lalu terselenggara di Perpustakaan Nasional. Dalam rangka mendorong partisipan peserta dari berbagai Negara panitia menyelenggarakan Roadshow di beberapa tempat yaitu Solo, Yogyakarta, Bengkulu dan Mamuju. Festival Dokumenter Budi Luhur juga mengadakan Workshop mengenai film dokumenter di Universitas Budi Luhur. Rangkaian Festival Dokumenter Budi Luhur selanjutnya yaitu screening nominasi karya terbaik juga di selenggarakan di Universitas Budi Luhur.

Sebelum masuk ke tahap 10 besar atau film masuk dalam Screening, para peserta harus berjuang dari kurasi film oleh juri Independent. Sebanyak 113 karya kategori mahasiwa, 77 kategori pelajar, 57 kategori umum, 6 kategori dokumenter panjang, 47 kategori 60 Detik akan diseleksi menjadi 10 besar. Kemudian 10 karya terbaik ini akan dipilih menjadi 5 besar dan nantinya akan kembali diseleksi menjadi juara 1,2, dan 3 oleh juri utama. Juri utama dalam ajang besar ini yaitu Priadi Soefjanto (Fotografer Professional), Gerzon Ayawaila (Guru besar IKJ), Dandhy Laksono (pendiri Watchdoc), IGP Wiranegara (juri FFI dan Eagle Documentary Award), Tonny Trimarsanto (pendiri rumah dokumenter), Naratama Rukmanda (Creative Director VOA), Serta juri tamu Lulu Ratna (co-founder Film Festival Consultant & Short Film Outreach Programmer).

Acara selanjutnya yaitu Screening nominasi karya Festival Dokumenter Budi Luhur, yang akan dilaksanakan pada tanggal 17-18 Desember 2018 di Student Lounge, Universitas Budi Luhur,Pukul 10.00-Selesai, serta mendatangkan film tamu dari East Cinema dengan judul From the edge of sanity yang berasal dari Irak dan DYAB yang berasal Khurdistan Asia Timur.

Setelah terlaksananya acara Screening nominasi karya Festival Dokumenter Budi Luhur, selanjutnya karya nominasi akan masuk ke dewan juri untuk dipilih menjadi 5 karya terbaik yang akan di putar pada Awarding Night yang dilaksanakan pada 20 Desember 2018 di Auditorium Universitas Budi Luhur pukul 19.00 WIB. Awarding Night ini akan dihadiri oleh seluruh dewan juri dan akan ada hiburan-hiburan lainnya. Peserta yang akan hadir diperkirakan sekitar 600 hadirin yang berasal dari perwakilan peserta Festival Dokumenter Budi Luhur, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi dan para tamu undangan. Selain itu, akan dilakukan live streaming dengan Juri Naratama Rukmananda dari VOA Amerika.

[:]

Comments are closed.