Kemeriahan Malam Penghargaan “Festival Dokumenter Budi Luhur 2017”

[:id]

Jakarta, 22 Desember 2017 Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Budi Luhur menyelenggarakan kembali agenda tahunan yaitu Festival Dokumenter Budi Luhur 2017.

Tahun ini Festival Dokumenter Budi Luhur 2017 mengusung kembali tema “Kearifan lokal”. Hadir dengan konsep yang lebih luas dan tersegmentasi. Dimana dituangkan dalam berbagai sub tema yaitu, Kuliner, Warisan Budaya, Potensi Wisata, Seni dan Budaya, Tradisi, dan Arsitektur. Total hadiah sebesar 150 juta

Kompetisi ini merupakan penyelenggraan tahun ke-4 dan bersifat nasional. Festival Dokumenter Budi Luhur tahun ini terdiri dari pre-event yaitu Screening Karya Pemenang FDBL 2016 yang lalu terselenggara di Bintaro Jaya X Change.

Dalam kesempatan yang sama di tanggal 22 Desember 2017, juga diadakan Bedah Buku “Dokumenter Film dan Televisi” Redefining Documentary, sebagai hasil dari pengumpulan artikel dari para penggiat, akademisi, praktisi dan pelaku dokumenter di FDBL 2016 lalu.

Acara puncak Festival Dokumenter Budi Luhur 2017 ini adalah  Awarding Night Festival Dokumenter Budi Luhur di tanggal 22 Desember 2017 yang berlangsung di Auditorium Universitas Budi Luhur, yang dihadiri oleh lebih dari 500 penonton dari kalangan pejabat, dosen, pelajar, mahasiswa,  dan tamu undangan.

Sebanyak 222 karya film dokumenter telah terkumpul yang terdiri dari tiga kategori yaitu, 86 karya kategori mahasiwa, 68 kategori pelajar dan 68 kategori umum. Yang akhirnya telah terpilih film-film terbaik yang sudah diseleksi oleh Juri utama dalam ajang besar ini yaitu Priadi Soefjanto (Fotografer Professional), Gerzon Ayawaila (Guru besar IKJ), Dandhy Laksono (pendiri Watchdoc), IGP Wiranegara (juri FFI dan Eagle Documentary Award), Tonny Trimarsanto (pendiri rumah dokumenter), Naratama Rukmanda (Creative Director VOA).

Film terbaik kategori pelajar :

  1. Film Terbaik 1 “Uniknya Kesepuhan Cipta Gelar” karya SMK Budi Mulia, Banten
  2. Film Terbaik 2 “Di Balik Kopi Gemplong” karya SMAN Kutowinangun, Jawa Tengah
  3. Film Terbaik 3 “Penjaga Lontar” karya Madyapatma Journalistic Park, Bali

 

 Film terbaik kategori umum  :

  1. Film Terbaik 1 “Batimang Padi” karya DAAI TV, Jakarta
  2. Film Terbaik 2 “Perahu Sandeq” karya Institut Seni Indonesia, Yogyakarta
  3. Film Terbaik 3 “Tatto Iban” karya Rungu Film, Yogyakarta

 

Film terbaik kategori mahasiswa budi luhur  :

  1. Film Terbaik 1 “River Ranger Condet” karya Deby Dahlia dan Yogie Alfath, Fikom Universitas Budi Luhur
  2. Film Terbaik 2 “Wewayangane Ngaurip Gatot Kaca” karya Yuliana Choirul dan Ketut Wiriyanto, Fikom Universitas Budi Luhur
  3. Film Terbaik 3 “Keris Dibalik Sebuah Tempaan” karya Ali Akbar, Fikom Universitas Budi Luhur

Acara Awarding Night dihadiri langsung oleh Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti Bapak Kasih Hanggoro, MBA. dan Deputi Rektor Bidang Akademik Dr. Wendi Usino, M.Sc yang berkesempatan memberikan penghargaan untuk karya-karya terbaik pada Festival Dokumenter Budi Luhur 2017.

Acara ini diorganisasi oleh Budiluhur.tv dan didukung oleh Universitas Budi Luhur, Fikom Budi Luhur, Lab Media Komunikasi, Fakultas Fokasi Universitas Brawijaya, Fakultas Media Rekam Universitas Brawijaya, Aoklah Production, Universitas Atma Luhur, STMM MMTC, Komunitas 2 Siang, Gradasi, Magenta, Sindikat 8, Manggar Kelape Kemang, Kreatifitas Musik Mahasiswa. Festival Dokumenter Budi 2017 disponsorim oleh iBox, Toko Kamera Focus Nusantara,dan Hydrococo. Untuk mendukung acara ini juga bekerja sama dengan rekan media yaitu Radio Budi Luhur, BUDILUHUR news, Winerz, Sigma tv, Informasi lomba, Five tv, Upn tv, Rajanya event, Info kuis, Seputar pemuda jogja, Lomba lomba. Com, UB TV, Event jakarta, dan Event kampus.

Semoga Festival Dokumenter Budi Luhur dapat memberikan motivasi kepada sineas muda indonesia untuk selalu berkarya dan mencintai budaya kita sendiri.

 [:en]

Jakarta, 22 Desember 2017 Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) , Universitas Budi Luhur menyelenggarakan kembali agenda tahunan yaitu Festival Dokumenter Budi Luhur 2017.

Tahun ini Festival Dokumenter Budi Luhur 2017 mengusung kembali tema “Kearifan lokal”. Hadir dengan konsep yang lebih luas dan tersegmentasi. Dimana dituangkan dalam berbagai sub tema yaitu, Kuliner, Warisan Budaya, Potensi Wisata, Seni dan Budaya, Tradisi, dan Arsitektur. Total hadiah sebesar 150 juta

Kompetisi ini merupakan penyelenggraan tahun ke-4 dan bersifat nasional. Festival Dokumenter Budi Luhur tahun ini terdiri dari pre-event yaitu Screening Karya Pemenang FDBL 2016 yang lalu terselenggara di Bintaro Jaya X Change.

Dalam kesempatan yang sama di tanggal 22 Desember 2017, juga diadakan Bedah Buku “Dokumenter Film dan Televisi” Redefining Documentary, sebagai hasil dari pengumpulan artikel dari para penggiat, akademisi, praktisi dan pelaku dokumenter di FDBL 2016 lalu.

Acara puncak Festival Dokumenter Budi Luhur 2017 ini adalah  Awarding Night Festival Dokumenter Budi Luhur di tanggal 22 Desember 2017 yang berlangsung di Auditorium Universitas Budi Luhur, yang dihadiri oleh lebih dari 500 penonton dari kalangan pejabat, dosen, pelajar, mahasiswa,  dan tamu undangan.

Sebanyak 222 karya film dokumenter telah terkumpul yang terdiri dari tiga kategori yaitu, 86 karya kategori mahasiwa, 68 kategori pelajar dan 68 kategori umum. Yang akhirnya telah terpilih film-film terbaik yang sudah diseleksi oleh Juri utama dalam ajang besar ini yaitu Priadi Soefjanto (Fotografer Professional), Gerzon Ayawaila (Guru besar IKJ), Dandhy Laksono (pendiri Watchdoc), IGP Wiranegara (juri FFI dan Eagle Documentary Award), Tonny Trimarsanto (pendiri rumah dokumenter), Naratama Rukmanda (Creative Director VOA).

Film terbaik kategori pelajar :

  1. Film Terbaik 1 “Uniknya Kesepuhan Cipta Gelar” karya SMK Budi Mulia, Banten
  2. Film Terbaik 2 “Di Balik Kopi Gemplong” karya SMAN Kutowinangun, Jawa Tengah
  3. Film Terbaik 3 “Penjaga Lontar” karya Madyapatma Journalistic Park, Bali

 

 Film terbaik kategori umum  :

  1. Film Terbaik 1 “Batimang Padi” karya DAAI TV, Jakarta
  2. Film Terbaik 2 “Perahu Sandeq” karya Institut Seni Indonesia, Yogyakarta
  3. Film Terbaik 3 “Tatto Iban” karya Rungu Film, Yogyakarta

 

Film terbaik kategori mahasiswa budi luhur  :

  1. Film Terbaik 1 “River Ranger Condet” karya Deby Dahlia dan Yogie Alfath, Fikom Universitas Budi Luhur
  2. Film Terbaik 2 “Wewayangane Ngaurip Gatot Kaca” karya Yuliana Choirul dan Ketut Wiriyanto, Fikom Universitas Budi Luhur
  3. Film Terbaik 3 “Keris Dibalik Sebuah Tempaan” karya Ali Akbar, Fikom Universitas Budi Luhur

Acara Awarding Night dihadiri langsung oleh Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti Bapak Kasih Hanggoro, MBA. dan Deputi Rektor Bidang Akademik Dr. Wendi Usino, M.Sc yang berkesempatan memberikan penghargaan untuk karya-karya terbaik pada Festival Dokumenter Budi Luhur 2017.

Acara ini diorganisasi oleh Budiluhur.tv dan didukung oleh Universitas Budi Luhur, Fikom Budi Luhur, Lab Media Komunikasi, Fakultas Fokasi Universitas Brawijaya, Fakultas Media Rekam Universitas Brawijaya, Aoklah Production, Universitas Atma Luhur, STMM MMTC, Komunitas 2 Siang, Gradasi, Magenta, Sindikat 8, Manggar Kelape Kemang, Kreatifitas Musik Mahasiswa. Festival Dokumenter Budi 2017 disponsorim oleh iBox, Toko Kamera Focus Nusantara,dan Hydrococo. Untuk mendukung acara ini juga bekerja sama dengan rekan media yaitu Radio Budi Luhur, BUDILUHUR news, Winerz, Sigma tv, Informasi lomba, Five tv, Upn tv, Rajanya event, Info kuis, Seputar pemuda jogja, Lomba lomba. Com, UB TV, Event jakarta, dan Event kampus.

Semoga Festival Dokumenter Budi Luhur dapat memberikan motivasi kepada sineas muda indonesia untuk selalu berkarya dan mencintai budaya kita sendiri.

 [:]

Comments are closed.